Opini
Peran Intelektual Mahasiswa dalam Mengisi HUT RI
Kamis, 17 Agustus 2023 | 14:01 WIB
Oleh: Nazilatul Azmi Salsabillah
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal
Kemerdekaan Indonesia sudah menjadi keniscayaan sejarah yang mungkin akan selalu dikenang dan dirayakan setiap tahun. Namun dalam euforia perayaan tersebut, pertanyaan penting muncul: sejauh mana generasi mahasiswa hari ini benar-benar memahami dan menjalankan peran kritis yang seharusnya menjadi bagian integral dari kemerdekaan?
Generasi mahasiswa di masa lalu memiliki peran krusial dalam menentang penjajahan dan mengusung semangat nasionalisme. Mereka menjadi garda terdepan perubahan, dengan sikap kritis dan keberanian untuk menghadapi rezim otoriter. Namun, dalam konteks saat ini, apakah mahasiswa masih menjalankan peran kritisnya dengan sebaik-baiknya?
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh mahasiswa saat ini adalah menggali pemahaman yang mendalam mengenai berbagai isu krusial yang dihadapi oleh bangsa. Bukan sekadar merayakan kemerdekaan, tetapi juga mengkaji kembali makna sebenarnya dari kemerdekaan itu sendiri. Apakah kemerdekaan hanya sebatas merdeka dari penjajahan fisik, atau juga melibatkan hak atas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat?
Mahasiswa harus berani menghadapi fakta bahwa meskipun telah merdeka secara politik, masih banyak permasalahan struktural dan sosial yang merongrong keberlangsungan kemakmuran dan keadilan di Indonesia. Ketidaksetaraan pendapatan yang merajalela, pelanggaran hak asasi manusia, dan kerusakan lingkungan adalah beberapa di antaranya. Oleh karena itu, kritik tajam dan analisis mendalam perlu diarahkan pada upaya penyelesaian masalah-masalah ini.
Selain itu, mahasiswa harus mampu memandang kritis pemerintah dan lembaga-lembaga publik. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjadi penjaga moralitas dan transparansi dalam pemerintahan, serta mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan publik yang berdampak pada masyarakat. Sikap kritis juga perlu diterapkan dalam menganalisis media sosial dan informasi yang tersebar luas, guna menghindari penyebaran hoaks dan informasi palsu yang dapat memecah belah bangsa.
Namun, menjalankan peran kritis tidaklah mudah. Mahasiswa sering dihadapkan pada kenyataan politik dan ekonomi yang rumit, serta tekanan dari berbagai pihak. Namun, penting bagi mahasiswa untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip akademik dan moralitas, serta terus berupaya menjaga semangat kritis yang sejatinya menjadi ciri khas intelektual muda.
Sebagai kesimpulan, kemerdekaan Indonesia tidak sekadar menjadi perayaan seremonial, tetapi harus dijiwai oleh semangat kritis dan perjuangan berkelanjutan. Mahasiswa memiliki tanggung jawab besar untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengubah realitas yang kurang adil. Dengan menjalankan peran ini dengan penuh tanggung jawab, mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun Indonesia yang lebih baik, setara, dan berdaya saing.***
Editor: Jafarudin