GAGASAN
Luaran Kurikulum Pendidikan Puasa Ramadhan
Oleh : Dr. Moh Taufik , Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal
Puasa Ramadhan sebentar lagi akan memasuki minggu akhir, tinggal dalam hitungan hari. Bulan yang penuh rahmat, ampunan dan dihindarkan dari siksa api neraka sebentar lagi akan meninggalkan kita semua. Para sahabat Rasullulah SAW akan sedih dan menangis Ketika akan meninggalkan bulan ramadhan, mereka takut kalau suatu saat tahun depan tidak dapat merasakannya. Tidak semua umat muslim, mengganggap puasa Ramadhan sebagai moment untuk membersihkan diri agar menjadi pribadi yang bertakwa, karena banyak diantara umat muslim yang juga menganggap sebagai moment yang biasa saja,, rutin dan tidak ada sesuatu yang diharapkan. Bisa dilihat bagaimana terlihat masih banyak yang dalam kesehariaannya melakukan aktivitas makan minum di siang hari, banyak warung/restoran yang buka seperti biasa ( meski pada hal tertentu diperbolehkan bagi yang sedang dalam perjalanan ( shafar ) , orang sakit, anak balita maupun ibu yang sedang persiapan melahirkan. Bahkan pekerjaan yang haram pun masih banyak buka dan berjalan di bulan suci ini, judi online dan togel masih banyak berjalan, kegiatan korupsi pun juga masih terjadi, dilihat dari banyak nya pemberitaan tentang adanya operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada beberapa pejabat tingkat daerah maupun pusat.
Luaran Ramadhan
Puasa , khususnya puasa Ramadhan sebagaimana pada perintah Alloh SWT, khususnya di dalam ayat Alquran, disebutkan bahwa “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183). Bunyi dalam ayat ini , memberikan perintah kepada orang orang beriman, bukan kepada umat manusia dan juga umat muslim secara khusus, untuk melaksanakan puasa Ramadhan, nanti luarannya adalah menjadi orang yang bertaqwa kepada Alloh SWT, yang balasannya adalah khusus diberikan langsung oleh Alloh SWT berupa surga Ar rayyan, sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits ” Di surga ada delapan pintu. Salah satu pintunya disebut Ar Rayyan yang tidak dimasuki kecuali oleh orang yang berpuasa. Setelah mereka masuk, maka ditutuplah pintu itu, dan tidak ada yang masuk selain mereka,” (HR. Bukhari Muslim).
Sebelum memasuki Ramadhan, umat muslim harus menyiapkan diri nya baik jasmani dan khususnya rohani, memperbaiki kualitas ibadah kepada Alloh Swt serta memperbaiki kualitas hubungan dengan sesama manusia baik di rumah,, tetangga kantor maupun kolega lainnya. Termasuk juga menyiapkan untuk melaksanakan puasa puasa sunah di bulan sya’ban, agar bisa menyesuaikan Ketika memasuki puasa Ramadhan. Setelah siap secara jasmani dan rohani, barulah seorang muslim mengikuti puasa Ramadhan. Bisa dikatakan hanya kategori kategori yang siap yang oleh disebut sebagai orang beriman yang dapat melaksanakan puasa Ramadhan. Pada tahap pra ramadhan sebenarnya sudah diseleksi mana mana yang bisa untuk mengikuti dan menjadi peserta di dalam institusi Pendidikan yang dinamakan ibadah Ramadhan.
Kurikulum Ramadhan Sistem Blok
Dalam rangka mewujudkan luaran menjadi orang yang bertakwa ini, orang yang beriman yang sedang menjalankan puasa ini harus melaksanakan amalan amalan wajib dan sunah yang terbagi dalam tiga blok atau periode. Blok pertama adalah 10 hari pertama puasa. Pada blok pertama ini, Alloh Swt memberikan ganjaran berupa Rahmat. Rahmat Alloh Swt diberikan kepada hamba Nya yang menjalankan puasa dengan melimpah. Setiap orang beriman yang ingin mendapatkan rahmatNya, harus menjalankan niat puasa dengan baik, melaksanakan sunah puasa dan wajib dengan istiqomah, membersihkan jiwa dengan memaafkan segala kesalahan kepada Alloh SWT serta juga kepada sesame manusia, sehingga jiwa menjadi bersih. Allah berfirman, “Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (QS. al-A’raf/7: 56).
Blok kedua Ramadhan adalah 10 hari kedua. Pada periode ini Alloh Swt memberikan ampunan kepada hambaNya yang khususnya menjalankan puasa. Maka manusia beriman pada periode melakukan banyak introspeksi diri, memperbanyak istighfar, mohon maaf dengan kesadaran tinggi untuk tidak mengulangi kesalahan kesalahan yang pernah di lakukan.Sehingga tahapan introspeksi diri dilakukan dengan membaca Alqur’an secara rutin, mengkaji dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari hari, sehingga diharapkan akan menjadi hamba yang pemaaf dan bersih dalam diri sebagai seorang manusia dalam kehidupan sehari hari maupun bekerja. “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari).
Kemudian blok ketiga atau 10 hari terakhir puasa adalah Alloh Swt akan membebaskan orang dari siksa neraka. Pada tahap ini adalah tahap yang sangat krusial, karena pada tahap ini , kita dianjurkan untuk semakin intens beribadah, bahkan anjuran lebih khusus untuk I’tikaf di masjid. Sebagai bentuk keniscayaan bahwa dunia adalah fatamorgana atau hanya senda gurau semata. Fokuskan untuk menjalankan Itikaf dengan khusyuk di masjid atau mushola terdekat, kegiatan yang dilakukan adalah banyak membaca Alqur’an dan mengencangkan perutnya untuk fokus ibadah. Pada tahap ketiga ini menjadi tingkatan paling tinggi yang mau gak mau harus dilaksanakan agar luaran yang diharapkan bisa tercapai, menjadi pribadi yang bertakwa.Meski banyak diantara kita yang pada periode ini , sudah fokus pada keduniaan. Memikirkan hal hal keduniaan untuk persiapan lebaran, padahal tujuan akhir puasa adalah bukan pada lebarannya, tapi pada bagaimana bisa lulus dari setiap blok kurikulum Ramadan , khususnya blok terakhir ini.
Maka berbahagialah bagi hamba hamba Alloh SWT yang bisa menyelesaiakn kurikulum Ramadhan ini dengan baik, semua tahapan blok kurikulum bisa lulus dengan paripurna, sehingga harapan untuk menjadi orang bertakwa menjadi terwujud. Bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, lulusan kurikulum Ramadhan menjadikan bangsa yang berkah dan sukses serta kehidupan yang penuh dengan kedamaian dan keberkahan.Semoga kita semua bisa mewujudkan cita dan harapan Ramadhan dengan baik, Kebiasan kebiasaan positif yang dilaksanakan pada bulan puasa akan menjadikan pribadi yang unggul. Kehadiraanya akan memberikan manfaat dan kesuksesan di setiap seseorang itu berada.agar menjadi diri yang bermanfaat, sukses serta berkah dunia akhirat, dan bagi kebangsaan dapat muwjudkan negara yang berkah, aman dan Sentosa, Baldatun toyyibatun warobbun gofur.
*Dikutip dari berbagai sumber.
Oleh : Dr. Moh.Taufik, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal