Mudik Bukan Sekadar Tradisi Oleh: Dr. Achmad Irwan Hamzani , Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal

GAGASAN

Mudik Bukan Sekadar Tradisi

Oleh: Dr. Achmad Irwan Hamzani , Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal
Mudik khususnya bagi masyarakat muslim Indonesia, bukan sekadar tradisi tahunan menjelang Idul Fitri. Barangkali sudah dimaklumi apabila mudik dijadikan momentum silaturahim dengan kerabat di kampung halaman. Dengan mudik perantau dapat mengingat asal-usul bagi mereka yang merantau sekaligus mengingat saudara di kampung halaman.
Tradisi mudik umumnya dilakukan masyarakat urban generasi ke-1 dan ke-2 (anak sampai cucu) untuk menungjungi orang tua yang masih tinggal di kampung halaman atau tempat kelahiran. Momen mudik digunakan untuk menjalin silaturahmi kepada orang tua atau kake-nenek, saudara, dan kerabat dekat. Sedangkan generasi ke-3 dan seterusnya umumnya ikatan persaudaraan sudah renggang.
Mengapa para perantau mau bersusah payah untuk mudik yang terkadang menghadapi kemacetan? Meskipun tidak semua, barangkali ada pesan dan tujuan simbolis di balik aktivitas mudik yaitu untuk menunjukan eksistensi keberhasilan merantau. Pesan simbolis ini biasa ditunjukan melalui kendaraan yang digunakan oleh pemudik mulai dari mobil hingga sepeda motor.
Maka wajar apabila para pemudik lebih banyak memilih untuk membawa kendaraan sendiri, termasuk sepeda motor meskipun beresiko tinggi. Setidaknya ingin menunjukan kepada family dan tentangga sudah berhasil membeli kendaraan. Barangkali sepuluh hingga dua puluh tahun ke belakang dapat membeli sepeda motor lalu dibawa mudik menjadi suatu kebanggaan. Zaman itu pemudik menggunakan sepeda motor mendominasi di jalanan. Saat ini barangkali sudah mengalami peningkatan, yaitu mobil. Pesan eksistensi keberhasilan juga dilengkapi dengan berbagi rezeki hasil merantu kepada suadara dan tetangga di kampung halaman.
Mudik secara harfiah merupakan singkatan dari mulih dilik atau pulang sebentar. Pulang kampung merupakan tradisi tahunan yang dilakukan menjelang perayaan hari raya agama, terutama Idulfitri. Mereka yang hidup dan tinggal di berbagai kota di Indonesia berbondong-bondong kembali ke kampung halaman asal orang tua.
Selain aspek tradisi, pulang kampung merupakan sebuah aktivitas traveling. Mudik menjadi traveling massal yang dilakukan oleh mayoritas rakyat Indonesia. Seluruh moda transportasi digunakan, seperti mobil pribadi, pesawat, kereta, kapal laut, motor, dan bus. Itulah sebabnya tradisi mudik akan menimbulkan kemacetan.
Mudik juga tidak lepas dari pengaruh urbanisasi. Orang cenderung ingin memperbaiki nasib dengan meninggalkan kampung halaman pergi kota khususnya bagi masyarakat pedesaan dan pegunugan. Dorongan dan tuntutan merantau ternyata juga dialami oleh semua kalangan baik terdidik maupun tidak. Bagi kalangan terdidik, pekerjaan formal lebih banyak tersedia di perkotaan. Demikian juga bagi kalangan tidak terdidik, pekerjaan iformal juga nyaris sulit didapatkan di pedesaan.
Tradisi mudik sebenarnya bukan hanya milik masyarakat Indonesia. Masyarakat Malaysia, Pakistan, Turkiye, India Tiongkok dan Korea Selatan juga punya tradisi mudik. Hanya saja momentumnya yang berbeda. Bagi masyarakat Indonesia, Malaysia, Pakistan, Turkiye dan Muslim India, mudik umumnya dilakukan pada hari Raya Idulfitri.
Sedangkan bagi masyarakat Tiongkok mudik dilakukan menjelang perayaan tahun baru China atau Hari Raya Imlek. Tradisi Imlek merupakan perayaan umat Konghucu Tionghoa yang dilaksanakan selama 15 hari, kemudian ditutup dengan melaksanakan Cap Go Meh. Beda lagi bagi masyarakat Korea Selatan yang memiliki tradisi mudik untuk merayakan Chuseok atau festival musim panas, yang bernama Hangawi. Hari besar ini dilaksanakan di tengah-tengah musim gugur pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender Lunar (https://www.cnbcindonesia.com/). Tradisi mudik juga untuk mengisi dan memanfaatkan libur hari raya sekaligus untuk berwisata.
*Dikutip dari berbagai sumber.

Oleh: Dr. Al Hamzani, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *